Asal-usul Gelar Siliwangi

Prabu Siliwangi adalah gelar raja-raja Sunda. Setidaknya ada delapan raja menyandang gelar tersebut.

Lukisan Prabu Siliwangi

Siliwangi adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada raja-raja Sunda. Gelar ini terkait erat dengan keberanian dan kehebatan raja Sunda, sehingga ia dijuluki Prabu Siliwangi. Lalu siapakah raja Sunda yang dimaksud?

Penafsiran populer mengaitkan bahwa Prabu Siliwangi adalah tokoh sejarah yang bernama Sri Baduga Maharaja. Namun, berdasarkan catatan naskah-naskah Sunda bahwa Prabu Siliwangi tidak hanya merujuk kepada satu tokoh saja.

Gelar Raja Sunda

Menurut Dr. Hasan Djafar, ahli arkeologi dan epigrafi, Prabu Siliwangi bukan nama seorang raja, tetapi julukan bagi salah satu di antara deretan raja-raja Sunda.

Prof. Dr. Ayatrohaedi, arkeolog, ahli bahasa, peneliti sejarah Sunda, dan guru besar arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia, punya pendapat yang sedikit berbeda, bahwa Prabu Siliwangi tidak hanya merujuk kepada satu tokoh. Menurutnya, gelar itu julukan bagi raja-raja Sunda sesudah Prebu Wangi.

Dengan demikian Prabu Siliwangi adalah sebuah julukan atau gelar yang disematkan pada raja-raja Sunda. Hal tersebut juga didasari dari naskah Wangsakerta, yang menyebutkan bahwa Prabu Siliwangi bukan nama pribadi raja.

Kawalya ta wwang Sunda lawan ika wwang Carbon mwang sakweh ira wwang Jawa Kulwan anyebuta Prabhu Siliwangi raja Pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira

Terjemahan: “Hanya orang Sunda dan orang Cirebon serta semua orang Jawa Barat yang menyebut Prabu Siliwangi raja Pajajaran. Jadi nama itu bukan nama pribadinya”.

Arti Gelar Siliwangi

Siliwangi berasal dari kata "asilih wawangi" yang berarti ganti nama atau ganti ngaran. Dalam bahasa Sunda, nama (ngaran) sering disebut juga wawangi. Istilah wawangi ditujukan kepada seorang tokoh yang memiliki nama yang harum.

Menurut Prof. Dr. Ayatrohaedi, gelar Siliwangi bermakna sebagai pengganti Prebu Wangi. Prebu Wangi adalah tokoh yang namanya disebut dalam Carita Parahiyangan.

Dalam pandangan orang Sunda, mereka segan menyebut nama raja secara langsung, maka juru pantun menyandangkan gelar Siliwangi. Dengan gelar itulah ia dikenal. Ini menandakan bahwa Siliwangi bukanlah nama pribadi, melainkan gelar yang diberikan untuk raja-raja Sunda.

Sumber Sejarah Prabu Siliwangi

Berdasarkan sejarahnya, Prabu Siliwangi tidak pernah ditemukan dalam bukti prasasti. Gelar ini bila ditelusuri berasal dari naskah-naskah Sunda, di antaranya: Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (1518 M), Naskah Bujangga Manik (akhir abad ke-15), Naskah Carita Parahiyangan (akhir abad ke-16), Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari (1720 M), dan naskah yang lainnya. 

Naskah-naskah tersebut merupakan sumber konkret yang memuat gelar Prabu Siliwangi. Meskipun dalam setiap naskah penyebutannya memiliki perbedaan. Berikut adalah isi naskah-naskah yang dimaksud.

Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian

Hayang nyaho di pantun ma: Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi, prépantun tanya”.

Naskah Bujangga Manik

Samapun ngaranna Ameng Layaran. Latara teuing na kasep. Kasep manan Banyak Catra, leuwinh manan Silih Wangi, liwat ti tuang ponakan”.

Naskah Carita Parahiyangan

Manak deui Prebu Maharaja, tawasniya ratu tujuh tahun, kéna kabawa ku kalawisaya, kabancana ku seuweu dimanten, ngaran Tohaan. Mundut agung dipipanumbasna. Urang réya sangkan nu angkat ka Jawa, mumul nu lakiyan di Sunda. Pan prangrang di Majapahit. Aya na seuweu. Prebu Wangi ngaranna, inyana Prebu Niskala Wastu Kancana nu surup di Nusalarang ring giri Wanakusuma”.

Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari

Hana ta sira natha gung ng siniwi Pakwan Pajajaran Sang Prabu Siliwangi ngaranira, anak Sang Prabu Anggalarang, ring Galuh wangsa nira, ikang rumuhun paradyéng Surawisésa kadatwan ng parahyangan kapernah wétan mandala nira. … Datan lawas pantaraning inabhisekan ta Sang Prabu Siliwangi dumadyakna Naradhipa hing Pakwan Pajajaran déning uwa nira, irika ta sira lawan winastwan Sang Prabu Dewatawisésa paradyéng Pakwan kadatwan yatika Sang Bima wastana”.

Daftar Raja Sunda yang Bergelar Siliwangi

Prabu Siliwangi bukanlah nama pribadi seseorang melainkan gelar untuk raja-raja Sunda. Lalu gelar tersebut ditujukan kepada raja yang mana? Mengenai hal ini setidaknya muncul dua pendapat. 

Pertama, tokoh Prabu Siliwangi itu ada empat. Undang A. Darsa berpendapat bahwa berdasarkan catatan naskah-naskah setidaknya dari 32 raja Sunda ada empat raja yang mendapat gelar Prabu Siliwangi. Mereka adalah raja yang saat memerintah Kerajaan Sunda ditandai dengan guncangan geopolitik yang terjadi pada abad ke-15 dan 16, yaitu pada masa datangannya bangsa barat dan runtuhnya Majapahit. 

Sayangnya, Undang A. Darsa tidak menyebutkan keempat raja itu siapa saja namanya. Sedangkan menurut Elis Suryani keempat raja Sunda yang mendapat gelar Siliwangi itu adalah: Lingga Buana, Niskala Wastu Kancana, Sri Baduga Maharaja, dan Surawisesa.

Pendapat kedua menyebutkan bahwa Prabu Siliwangi itu ada delapan. Prof. Dr. Ayatrohaedi, mempunyai pendapat berbeda mengenai jati diri Prabu Siliwangi. Dia juga meluruskan bahwa nama kerajaan yang benar adalah Sunda sedangkan Pakwan Pajajaran adalah nama ibukotanya.

Menurut Prof. Dr. Ayatrohaedi, sebenarnya tidak ada raja Sunda bernama Prabu Siliwangi. Nama itu hanya julukan bagi raja-raja Sunda pengganti Prebu Wangi yang gugur di Bubat. Pengganti Prebu Wangi ini kemudian dikenal sebagai Prabu Siliwangi yang maksudnya "asilih prebu wangi" (menggantikan Prebu Wangi). Prebu Wangi dalam naskah Carita Parahiyangan disebut juga dengan Prebu Maharaja.

Lalu ada berapa raja Sunda yang menggantikan Prebu Wangi? Menurut Prof. Dr. Ayatrohaedi, merujuk pada Naskah Wangsakerta setidaknya ada delapan raja Sunda yang bergelar Siliwangi. Dengan mengikuti naskah tersebut gelar Prabu Siliwangi dihitung sejak Niskala Wastu Kancana sampai dengan Suryakancana, maka urutannya sebagai berikut:

  1. Prabu Niskala Wastu Kancana sebagai Siliwangi I
  2. Prabu Dewa Niskala sebagai Siliwangi II
  3. Prabu Jayadéwata sebagai Siliwangi III
  4. Prabu Surawisésa sebagai Siliwangi IV
  5. Prabu Déwatabuanawisésa sebagai Siliwangi V
  6. Prabu Sakti sebagai Siliwangi VI
  7. Prabu Nilakéndra sebagai Siliwangi VII
  8. Prabu Suryakancana sebagai Siliwangi VIII

Pendapat Prof. Dr. Ayatrohaedi mengacu pada garis keturunan laki-laki Prabu Lingga Buana (Prebu Wangi). Oleh karena itu, adik Prabu Lingga Buana yaitu Prabu Bunisora tidak dihitung sebagai Siliwangi karena bukan keturunannya. Maka Ayatrohaedi menganggap bahwa Siliwangi pertama adalah Prabu Niskala Wastu Kancana putra Prabu Lingga Buana.

Dari pemaparan para ahli diungkapkan bahwa eksistensi Prabu Siliwangi berdasarkan sejarahnya, bersumber pada naskah-naskah Sunda yang berasal dari abad ke-15 hingga abad ke-16. Raja Sunda yang dijuluki Prabu Siliwangi tidak hanya merujuk pada satu tokoh saja. Di samping itu, ada pula teori mengemukakan bahwa Prabu Siliwangi identik dengan Sri Baduga Maharaja, tokoh sejarah yang namanya dijumpai dalam prasasti Batutulis (1455 Åšaka).

Parallax Ad
Link copied to clipboard.